Liga 1 Indonesia

Ulah Shaun Evans dan Ancaman Upaya Damai Bobotoh - Jakmania

Minggu, 5 November 2017 18:29 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© Tribun Solo
Suasana laga Persija vs Persib. Copyright: © Tribun Solo
Suasana laga Persija vs Persib.
Laga Prematur yang Bermakna Mundur

Keputusan kontroversial Evans berpengaruh besar pada sisa waktu laga. Persib kembali harus merugi saat Hariono menjadi korban berikutnya dari tekel kasar pemain Persija.

Mas Gondrong, sapaan akrabnya harus mengikuti jejak Kim yang tak bisa melanjutkan laga. Gelandang Persib ini harus digantikan oleh Purwaka Yudhi di awal babak kedua.

Di sisi lain, umpatan serta hujatan terus menggema untuk Shaun Evans di media sosial. Wasit asal Australia ini dianggap mencederai laga dengan sejumlah keputusannya.

© simamaung.com
Pemain Persib Bandung, Hariono. Copyright: simamaung.comPemain Persib Bandung, Hariono.

Rivalitas pendukung pun kembali terbakar dengan sejumlah provokasi kedua kubu. Padahal, Viking telah mematuhi komitmen untuk tak datang ke Solo untuk menyaksikan langsung pertandingan.

"Kita komitmen dengan kesepakan sebelumnya. Putaran pertama The Jak enggak datang ke Bandung. Kita juga tidak akan datang ke sana, mengormati kesepakatan," kata Yana Umar, salah satu dedengkot Viking Persib Club (VPC).

Mereka mencoba membalas penghormatan kepada Jakmania yang tidak datang ke Bandung saat laga digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada pertemuan perdana. Jadilah laga di bawah guyuran hujan ini hanya disaksikan oleh para Jakmania.

Namun kepemimpinan wasit ikut membuat mereka gatal untuk memberikan berbagai komentar negatif kepada Evans di media sosial. Imbasnya, saling serang komentar pun membuat lini masa di sejumlah media sosial nasional memanas.

© Twitter@bepe20s
Bruno Lopes marque player Persija Jakarta. Copyright: Twitter@bepe20sBruno Lopes, marque player Persija Jakarta.

Sementara di lapangan, Evans dengan keputusan lainnya tak juga membuat situasi mereda. Evans memberikan sebuah hadiah penalti kepada Persija usai Purwaka Yudhi dinilai melanggar Bruno Lopes.

Persib mulai jengah dengan keputusan ini, namun masih tetap bisa menahan egonya. Lopes yang diberi tugas menjadi eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik dan membuat Persija unggul.

Puncak situasi terjadi di menit ke-81, saat Evans memberikan kartu kuning dua kali dalam tempo kurang dari semenit kepada Vladimir Vujovic. Awalnya Vujovic diberikan kartu kuning karena pelanggaran kepada Lopes, namun sebuah argumennya membuat Evans langsung memberikan kartu kuning kedua dan mengusirnya dari laga.

Keputusan ini menjadi puncak kesabaran Persib Bandung pada laga ini. Umuh Muchtar selaku manajer langsung mengajak para pemain menepi sebagai sebuah protes.

Kita berunding tadi. Tapi, wasit memutuskan terlalu cepat,” pungkas Umuh.

© INDOSPORT/Arif Rahman
Umuh Muchtar. Copyright: INDOSPORT/Arif RahmanUmuh Muchtar saat memperlihatkan bukti rekaman dari laga melawan Persija.

Tiga menit kemudian, Evans tanpa ampun membunyikan peluit akhir pertandingan karena menganggap kubu Maung Bandung menolak melanjutkan laga. Diskresi ini dianggap Evans sudah sesuai dengan Laws of The Game dari FIFA, di mana wasit memiliki kewenangan untuk mengakhiri laga jika situasi dianggap sudah tidak memungkinkan.

Jadilah kemenangan 1-0 dianggap hasil akhir untuk Persija Jakarta. Hasil ini pula yang menjadi titik balik dari potensi perdamaian antara pendukung Persija dan Persib berada di titik nadir.

Tidak hanya keputusan wasit yang menjadi sorotan dalam laga ini. Tapi aksi tarik diri dari para pemain Persib juga mendapat kecaman dari sejumlah kalangan.

Sebagai klub yang baru saja mendapat AFC Profesional Club License, Persib justru membuat laga berlangsung tidak professional. Bentuk protes yang mereka lakukan dengan menepi dianggap ikut mencederai nilai keprofesionalan itu sendiri.

645