Luis Milla: Petualangan Si Anak Mama dari Barcelona-Madrid hingga Berjodoh dengan Timnas Indonesia

Jumat, 20 Januari 2017 18:17 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
 Copyright:
Luis Milla: Madrid, Kecintaan dengan Sang Ibu dan Istri, serta Sifat Kerja Kerasnya

Lima tahun di Camp Nou membela Barcelona, Luis Milla akhirnya resmi hengkang pada tahun 1990. Tak tanggung-tanggung, ia hengkang ke klub rival abadi Blaugrana, Real Madrid. Posisinya di Barcelona digantikan Pep Guardiola.

Kepindahannya ke Madrid kala itu disebabkan gaji yang dinginkan Milla tidak disetujui pelatih Barcelona, Johan Cruyff.

Ia menjadi sosok yang merasakan langsung rivalitas Barcelona dan Madrid. Meski begitu, Milla enggan memikirkan rivalitas keduanya. Ia hanya fokus membela timnya saat ini.

"Di Barca, saya telah banyak berlatih, baik secara personal maupun sebagai pemain bola. Di Madrid, saya diperlakukan baik adanya. Saya berusaha memberikan yang terbaik untuk klub yang saya bela, di manapun itu" ungkap Milla, dikutip dari alejandrogaitan.wordpress.com, sebuah blog wartawan sepakbola Spanyol.
 

Luis Milla saat berseragam Barcelona dan Real Madrid.

Kepindahannya ke Madrid karena dorongan sosok sang istri, Marisa Manzanares. Milla sangat mencintai sang istri, walaupun dia pernah digosipkan mempunyai hubungan khusus dengan mantan petenis nomer satu Spanyol, Arantxa Sanchez-Vicario. Ia mempunyai satu orang anak dari buah cintanya dengan Marisa bernama Luis Milla Manzanares.

Sebagai informasi tambahan, Luis Milla Manzanares menjadi pemain akademi Atletico Madrid saat ini. Pria kelahiran 7 Oktober 1994 tersebut kini membela klub Divisi Tiga Liga Spanyol, Fuenlabrada (masa pinjaman dari Alcorcon, klub Divisi Dua Liga Spanyol).
 


Luis Milla bersama sang istri.

"Saya tidak merasa menyesal meninggalkan Barca (pasca kepergiannya, Barcelona langsung memenangkan banyak gelar), saya melakukan karena istri saya, Marisa, yang menyukai kota Madrid. Kami membangun sebuah rumah di sana, dan memulai kehidupan di sana. Hidup yang damai dan tenang, hubungan yang intens dengan istri di tengah kehidupan profesional saya sebagai pesepakbola, adalah hal yang penting bagi saya," ujar Milla dikutip dari blogdelrealmadrid.com

Penampilannya di Madrid awalnya dihiasi mimpi buruk. Ia harus menderita cedera tulang ligamen kaki kanan yang retak saat menjalani debut bersama El Real.
 


Luis Milla bersama sang Ibu saat menderita cedera parah di Real Madrid.

Namun, cedera yang dideritanya tidak membuat Milla pantang menyerah. Ia justru bangkit dari keterpurukan. Hingga pada akhirnya, Milla juga menjadi sosok penting El Real bersama Fernando Hierro.

Petualangannya bersama Madrid selama tujuh tahun membuahkan hasil sangat gemilang. Ia mengantarkan Madrid menjuarai Copa del Rey (1998/99), Piala Super Spanyol (1999), dan UEFA Intertoto Cup (1998). Total, ia mempersembahkan dua gol dari 116 penampilan.

Di balik sifat pantang menyerahnya, Milla merupakan sosok pemain yang mencintai sang ibu, Maria Aspas. Ia tidak bisa lepas dari sang ibu alias anak mama.

Ia rela bolak-balik Madrid-Teruel untuk menengok dan melepas rindu dengan sang ibu, meski kala itu dirinya sedang dibalut cedera.

3.1K