Liga Indonesia

Dihujat Karena Terlibat Pengaturan Skor, Krisna Adi Kini Banjir Dukungan

Senin, 24 Desember 2018 05:54 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
 Copyright:
Krisna Adi Tak Layak Dihukum Seumur Hidup?

Selain dari Eko, dukungan dan doa juga datang dari banyak netizen lainnya. Seperti beberapa twit berikut.

Menariknnya kejadian yang dialami Krisna adi juga membuat berbagai pihak merasa bahwa hukuman yang diberikan kepadanya jauh dari rasa adil.

Banyak yang membandingkan hukuman Krisna yang seumur hidup dilarang beraktifitas dalam dunia sepak bola dengan hukuman manatn exco PSSI, Hidayat yang hanya tiga tahun dengan kasus yang hampir serupa.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

JANGAN BIARKAN KRISNA ADI DIKORBANKAN #SOS-23122018 - Ada yang menarik dari hasil sidang Komite Disiplin #PSSI terkait kasus pertandingan @acehunited vs @psmpmojokerto. Komdis menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada @krisnaadi9 dan larangan berkompetisi bagi #PSMP di #liga2 musim 2019. Putusan yang penuh tanda tanya di saat Komdis melalui Ketuanya, Asep Edwin, menyatakan sudah memegang data terjadinya #matchfixing di empat pertandingan PSMP. Rinciannya, pada dua laga kontra Kalteng Putra pada 3 dan 9 November 2019, laga melawan Gresik United pada 29 September, dan versus Aceh United pada 29 September. Anehnya, hukuman hanya dijatuhkan kepada #KrisnaAdi dan PSMP. Harusnya bisa dilakukan kajian lebih dalam dan mengeluarkan hukuman yang utuh menyeluruh. Jangan sebatas mengorbankan Krisna Adi. Ini sama dengan kasus sepakbola gajah pada 2014 yang melibatkan #PSS dan #PSIS. Pemain dan sejumlah oficial yang dikorbankan. Tak menelisik lebih dalam untuk mengejar aktor intelektualnya. Jangan sekadar memangkas rumput, tapi akarnya dibiarkan tetap hidup. Jangan biarkan Krisna Adi dikorban. Sejatinya, Krisna Adi hanya wayang, pasti ada dalang yang memainkan. Ini yang harus dikejar dan diberikan hukuman oleh Komdis dalam lingkup football family. Bukan sebatas menebang batang pohon bambu. #SOS bersama Krisna Adi untuk berani mengungkap secara gamblang. Dia bisa jadi #whistleblower atau #justicecollabolator. Bukan sosok yang dikorbankan. Krisna Adi adalah korban dari permainan mata rantai "kejahatan" #bolakita selama ini. Krisna Adi hanya seorang pemain yang mengambil beban tanggung jawab mengeksekusi penalti yang "digagalkan". Masih ada pelatih, manajer dan lainnya. Ada juga tim lawan. Hukuman terhadap Krisna Adi terlalu prematur. Hukuman terhadap PSMP juga lelucon. Entah apa legal standing yang dipakai. Dihukum "cuti" setahun. Lalu setelah itu mereka akan main dimana? Tetap di Liga 2? Hukuman yang sulit diterima nalar sehat. . . . . . Credit @quote.sepakbola.indonesia Reposted from @akmalmarhali - #savekrisnaadi #saveoursoccer #sepakbola #indonesia

A post shared by F3 (@football.forfun) on

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 1 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT

164