Chirag Shetty Bahas Kejamnya Medsos, Banyak Akun Fake Pakai Bahasa Indonesia

Pasangan Chirag Shetty di lapangan, Sikki Reddy mengatakan bahwa para pemain sudah biasa menerima perlakukan pelecehan atau teror di media sosial.
"Anda menang atau kalah, pelecehan adalah hal biasa di media sosial. Bukan hanya saya, setiap pemain mengalaminya dan terkadang itu sangat buruk," kata Reddy.
Ia menggambarkan hujatan yang dilontarkan sangat tidak pantas untuk dipublikasikan. Peneror tak sungkan menggunakan kata sadis dalam aksinya.
Parahnya, mereka sampai menyasar keluarga para atlet bulutangkis terlepas dari aksinya di lapangan.
"Kata-kata yang mereka gunakan mengerikan. Aku bahkan tidak bisa mengatakan kata-kata seburuk itu. Dan bagian terburuknya adalah mereka membawa keluarga juga."
Reddy memilih untuk tidak membalas perlakuan para haters di media sosial. Ia tak mau semakin memperburuk keadaan.
"Dan jika kita mulai membalas mereka akan menjadi lebih buruk. Jadi kami tidak membalas sama sekali untuk itu," ujar andalan ganda campuran India tersebut.
Lebih lanjut, BWF sangat mustahil bisa membendung teror-teror yang diterima oleh para atlet. Sehingga, Reddy lebih memilih untuk memblokir akun anonim yang menyerangnya.
Kirsty Gilmour sendiri menjelaskan bahwa kebanyak peneror menggunakan akun anonim guna menutupi identitasnya dan beraksi seleluasa mungkin untuk menghakimi.
"Dugaan terbaik saya adalah mereka bertaruh pada pertandingan dan kalah, kemudian memutuskan untuk menghujat saya," Gilmour. "Tidak pernah ada orang yang menonton pertandingan dan tahu tentang olahraga bulutangkis. Saya pada dasarnya adalah budak acak bagi mereka dan itu tidak berjalan sesuai rencana."
Sumber: India Express