Deretan 11 Pemain Terburuk Liga Primer Inggris 2016/17
Menjelang akhir musim Liga Primer Inggris musim 2016/17, beberapa tim tentu akan mengevaluasi keseluruhan tim serta pemainnya. Beberapa pemain tampil di atas ekspektasi yang diberikan, dan ada yang tidak.
Berbicara tentang pemain yang tampil luar biasa, kita bisa melihat kontribusi striker Manchester United, Zlatan Ibrahimovic. Dalam debut pertamanya di Inggris, mantan pemain Paris Saint-Germain itu memperlihatkan kelasnya sebagai striker top dunia.
Selain itu ada nama Dele Alli yang tampil melebihi ekspektasi setelah beberapa musim sebelumnya memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan.
Sedangkan untuk pemain yang tampil buruk, kiper anyar Manchester City, Claudio Bravo tentu tak luput dari mata pencinta sepakbola. Setelah tampil luar biasa Barcelona, ekspektasi tinggi sebagai pengganti Joe Hart di bawah mistar gawang The Citizens gagal diberikan oleh Bravo.
Sempat menjadi pilihan utama di awal-awal musim, akhirnya kiper asal Chile itu harus bergantian bermain dengan Willy Caballero dalam beberapa kesempatan.
Dalam kesempatan kali ini, INDOSPORT akan menyajikan 11 deretan pemain yang tampil buruk hingga menjelang akhir musim Liga Primer Inggris musim 2016/17 ini, dilansir dari Squawka. Kira-kira siapa saja ya?
1. Kiper
Claudio Bravo (Manchester City)
Kiper asal Chile ini sebelumnya diberikan tugas sebagai kiper utama Manchester City menggantikan Joe Hart. Claudio Bravo dianggap mampu memberikan kualitas serta permainan yang diinginkan pelatih anyar The Citizens, Pep Guardiola.
Namun sayangnya, Bravo kerap kali tampil mengecewakan dan melakukan blunder fatal yang membuat gawangnya dengan mudah kebobolan. Sempat bermain secara reguler di awal-awal musim, tetapi kini posisinya mulai terusik oleh kehadiran Willy Caballero.
Di musim 2016/17 ini, Claudio Bravo tampil dalam 33 laga di semua kompetisi dan kebobolan sebanyak 36 kali. Kiper berusia 34 tahun itu hanya mencatatkan 11 clean sheets, 6 di antaranya dihasilkan di liga.
2. Bek
Hector Bellerin (Arsenal)
Bek sayap Arsenal, Hector Bellerin sempat menjadi salah satu bek sayap mengerikan karena kecepatannya. Namun, di musim 2016/17 ini dirinya tak mampu memperlihatkan kualitas yang sempat ia tunjukkan seperti pada musim sebelumnya.
Beberapa kali ia mendapatkan cemoohan dari para fans Arsenal karena bermain tidak maksimal. Cedera disebut-sebut sebagai salah satu alasan penurunan performa bek asal Spanyol tersebut.
Lamine Kone (Sunderland)
Setelah tampil memukau di musim 2015/16, penampilan Lamine Kone justru menurun di musim berikutnya. Padahal, salah satu alasan Sunderland dapat bertahan di Liga Primer Inggris musim lalu adalah karena ketangguhan Kone di lini belakang.
Bahkan, Everton sempat berusaha menggaet pesepakbola asal Pantai Gading itu ke Goodison Park. Pasalnya The Toffees harus kehilangan John Stones yang menerima pinangan Manchester City di musim 2016/17.
Wes Morgan (Leicester City)
Kapten Leicester City ini sebelumnya tampil kukuh bersama Robert Huth di lini belakang The Foxes. Akibat performa apiknya di lini belakang, Leicester berhasil merengkuh gelar Liga Primer Inggris musim 2015/16.
Dalam 35 laga di Liga Primer Inggris musim 2016/17, Leicester City telah kebobolan sebanyak 54 kali. Catatan tersebut tentu menjadi buruk karena ketika menjuarai gelar liga, saat itu The Foxes hanya kebobolan sebanyak 36 kali dari 38 laga.
Aaron Cresswell (West Ham United)
Setelah dalam 2 musim sebelumnya tampil konsisten, Aaron Cresswell kini mendapatkan banyak kritikan setelah membuat blunder dalam bertahan. Karena buruknya permainan Cresswell di sisi sayap kiri pertahanan, The Hammers harus terlempar dari posisi 10 besar (12).
3. Gelandang
Riyad Mahrez (Leicester City)
Salah satu gelandang yang bermain cemerlang pada Liga Primer Inggris musim 2015/16. Performanya di atas lapangan membantu Leicester City merengkuh gelar juara pertamanya dan membuat dirinya meraih beragam prestasi individu.
Namun, di musim 2016/17, bersamaan dengan rekan-rekannya, Riyad Mahrez justru tampil melempem di liga. The Foxes bahkan sempat melorot hingga papan bawah klasemen. Hal tersebut membuat pihak manajemen memecat pelatih Claudio Ranieri dari King Power Stadium.
Aaron Ramsey (Arsenal)
Pesepakbola asal Wales ini tak memperlihatkan kemampuan terbaiknya di musim 2016/17. Padahal, dalam beberapa musim kebelakang, nama Ramsey selalu dielu-elukan di lini tengah The Gunners. Namun kini dirinya terlihat tenggelam di belakang nama-nama baru Arsenal.
Di musim ini, Ramsey hanya mencatatkan 2 gol serta 3 assists dari 27 laga di semua kompetisi. Dari 2 gol tersebut, gelandang berusia 26 tahun itu belum mencetak gol di liga.
Mark Noble (West Ham United)
Mark Noble sebelumnya memperlihatkan determinasi tinggi ketika bermain sebagai gelandang tengah The Hammers. Berkat dirinya, West Ham berhasil finish di posisi 7 klasemen musim 2015/16. Namun, kini gelandang berusia 30 tahun itu tak berhasil mengulang permainan apiknya.
Jordon Ibe (Bournemouth)
Disebut-sebut sebagai salah satu talenta asal Inggris yang luar biasa, Jordon Ibe justru tak mampu memperlihatkan kemampuannya. Dibeli Bournemouth dari Liverpool dengan mahar 15 juta poundsterling (Rp258 miliar), hingga saat ini Ibe belum memberikan kontribusi nyata.
Pesepakbola berusia 21 tahun itu telah mendapatkan tempat di skuat utama The Cherries, namun dalam 23 laga di liga, dirinya belum mencetak gol maupun assist.
4. Striker
Vincent Janssen (Tottenham Hotspur)
Sepertinya setelah dibeli dari AZ Alkmaar dengan mahar 19 juta poundsterling (Rp327 miliar), Vincent Janssen menanggung beban yang cukup berat. Striker berusia 22 tahun itu baru mencetak 2 gol dari 25 kesempatan bermain di Liga Primer Inggris musim 2016/17.
Kesulitan beradaptasi dengan sepakbola Inggris disebut-sebut sebagai salah satu alasan melorotnya performa pesepakbola asal Belanda itu. Dirinya juga harus menjadi pilihan kedua di belakang Harry Kane sebagai bintang The Lilywhites.
Wilfried Bony (Stoke City)
Seperti halnya Vincent Janssen, Wilfried Bony hanya mampu mencetak 2 gol di Liga Primer Inggris musim 2016/17. 2 gol tersebut berhasil dicetak pemain asal Pantai Gading itu ketika menang atas Swansea City di pekan ke-10.
Memasuki paruh kedua musim di tahun 2017, Wilfried Bony tak pernah diikutsertakan di dalam skuat Mark Hughes dan hanya bermain dalam 11 pertandingan di semua kompetisi.