x

Kisruh Tiket Online Timnas Indonesia, Mempermudah atau Mempersulit Suporter?

Jumat, 2 Desember 2016 15:00 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Joko Sedayu

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku induk sepakbola Indonesia telah menyediakan tiket pertandingan leg pertama babak semifinal ini. Sebanyak 27 ribu tiket dijual dalam beberapa kategori dan harga.

Untuk tiket laga ini PSSI membanderol harga termurah dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu untuk yang termahal. Tak hanya harga tiket yang sudah ditentukan, PSSI awalnya hanya akan menjual tiket ini dengan secara online, dan perusahaan penjualan tiket secara online, Kiostix ditunjuk sebagai distributor penjualan tiket.

"Skema penjualan tiket yakni 100 persen online. Jadi tidak ada penjualan pada hari H," ucap Yeyen Tumena selaku ketua panitia pelaksana pertandingan leg pertama babak semifinal Piala AFF 2016, antara Indonesia melawan Vietnam.


Penjualan tiket online laga Indonesia vs Vietnam mendapat banyak keluhan.

Namun, terobosan penjualan tiket secara online tidaklah berjalan dengan lancar. Alasannya, banyak keluhan terkait rumitnya proses pembelian tiket secara online.

Melihat kejadian tersebut, INDOSPORT mencoba menelaah permasalahan ini, di mana suporter Timnas Indonesia kesulitan untuk mendapatkan tiket. Berikut penjabaran INDOSPORT:


1. Penjualan Online Menyulitkan Suporter

Tiket Semifinal Indonesia vs Vietnam

Permasalahan awal penjualan tiket secara online adalah kesulitan pembeli untuk mengakses ke alamat website yang dituju. Di mana, server Kiostix sebagai penjual tiket mengalami down karena banyaknya pengunjung  website.

Hal ini seperti yang dialami oleh Poetro calon pembeli dari Depok. Dia mengaku mengalami kesulitan untuk membeli tiket.

"Menurut saya sistem penjualan tiket untuk leg pertama babak semifinal Piala AFF 2016 sangat membingungkan. Tak hanya itu situs Kiostix masih berat untuk diakses," keluh dia.
 


Poetro salah satu suporter Timnas Indonesia yang kesulitan membeli tiket.

Tak hanya masalah susahnya masuk ke website pembelian tiket online. Bagi Poetro proses penukaran tiket yang dilakukan di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno juga sangat merepotkan. Terlebih hal itu akan menimbulkan tumpukkan antrian kembali.

"Dan yang membuat tambah ribet adalah PSSI menyatakan bahwa penukaran tiket online dilakukan di sekitar area GBK pada H-1 pertandingan," jelas dia.


2. Persoalan Tiket Jadi Masalah Klasik

Antrian tiket pertandingan Timnas vs Vietnam di Stadion Maguwoharjo.

Permasalahan dan keluhan suporter Indonesia yang mengalami kesulitan pun mendapat tanggapan dari Pemerintah, dalam hal ini adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Menurut dia permasalahan tiket ini menjadi masalah klasik.


Menurut Imam Nahrawi (tengah) masalah tiket adalah permasalahan klasik.

"Permasalahan tiket ini bukan cerita baru. Tiap kali Timnas masuk babak krusial, tiket selalu jadi masalah. Seperti Piala AFF 2010, SEA Games 2011, hingga Piala AFF U-19 tahun 2014 lalu," ucap Imam

"Tiket dijual secara online itu baik. Tapi harus dipertimbangkan dengan benar kesiapan vendor. Begitu banyak keluhan terkait akses tiket dan penukarannya," sambung Imam menjelaskan.


3. Terlalu Mahal dan Menyulitkan Penonton

Tiket Indonesia vs Vietnam

Tak hanya permasalahan mekanisme seperti kesulitan mendapatkan tiket dan penukaran tiket. Namun masalah harga sempat menjadi sorotan. Sebab harga yang dipatok dinilai sangat mahal dan memberatkan suporter.

Hal ini kembali disuarakan oleh Imam Nahrawi. Bagi pria yang kerap disapa Cak Imam, sejatinya masyarakat Indonesia harus mendapat kemudahan. Dan juga tidak mengalami keluhan soal harga yang tinggi.


Salah seorang calo (kanan) sedang diamankan petugas keamanan.

"Jika semua harga tiket dari semua kelas dirata-rata, tiket semifinal Piala AFF 2016 di Indonesia adalah yang termahal. Dibanding dengan di tempat lain seperti Thailand, Vietnam, dan Myanamar," ucap Imam.

"PSSI tidak boleh sembarangan menentukan harga tiket dan menentukan vendor penjualan. Prinsip dasarnya, masyarakat harus dimudahkan akses mendapatkan tiket," jelas dia.


4. PSSI Akhirnya Jual Tiket Manual

Tiket pertandingan Indonesia melawan Vietnam yang dijual di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Dari semua tudingan dan permasalahan ini, PSSI memang tidak menutup mata. Mereka mengaku mendengarkan keluhan tersebut. Seperti dijabarkan oleh Wakit Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

"Kita tidak siap, kita tetap evaluasi penjualan secara online ini. Sebab kita tidak tutup mata yang menyebabkan antrian dan kesulitan akses sehingga membuat orang tidak sabar," ucap pria yang akrab disapa Jokdri itu.

"Kita melakukan penjualan online bukan karena kebijakan PSSI. Tapi dari AFF, hal ini semata-mata untuk kelancaran pertandingan Piala AFF," lanjutnya.


Seorang suporter Timnas Indonesia sedang memamerkan tiket yang dibeli di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Permasalahan ini juga dijawab oleh Kiostix selaku vendor satu-satunya penjualn tiket online laga Indonesia melawan Vietnam. Bagi mereka permasalahan ini karena tingginya traffic website mereka.

"Animo yang luar biasa traffic-nya. Antrian yang luar biasa sehingga susah untuk akses," ucap Andhika Putra selaku perwakilan Kiostix.

Proses online pun untuk menekankan angka pencaloan dan tiket palsu. Hal ini yang dijabarkan oleh Sekretaris PSSI, Ade Wellington.

"Online memang untuk mengantisipasi calo. Tapi mungkin nanti ada solusinya," ucap Ade.
 

PSSI akhirnya memutuskan untuk menjual tiket secara offline atau manual. Hal ini semata-mata untuk mempermudah masyarakat yang tidak dapat tiket secara online. Namun penjualan tiket secara manual tidak dilakukan di kawansan Stadion Pakansari.

"Kami minta maaf kalau suporter dipersulit. Akhirnya diputuskan untuk penjualan manual," ucap Yeyen.

"Karena di Stadion Pakansari kita lakukan penjualan di loket Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sementara untuk yang di Bogor di Stadion Persikabo," jelas Yeyen.


5. PSSI Wajib Memperbaiki Penjualan Tiket Online

Antrian Calon Pembeli Tiket Timnas Indonesia vs Vietnam.

Bila memang awalnya penjualan tiket dilakukan secara online, alangkah baiknya PSSI mempertimbangkan banyak faktor pendukungnya. Beberapa di antaranya adalah kemudahan akses ke website penjual tiket.

PSSI perlu memahami betul bagaimana proses penjualan secara online, karena penjualan tiket secara online memang memiliki nilai positif, terutama di zaman modern saat ini yang serba digital.

Tak hanya itu dengan penjualan online dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, serta dapat menghemat waktu. Artinya pembeli pun perlu membuang-buang waktu untuk membeli tiket karena harus mengantri berjam-jam.

Namun, PSSI harus memperhatikan kesiapan semua hal. Sebab, di era digital kesulitan akses merupakan hal yang sedikit memalukan. Harapannya bila ingin melakukan penjualan secara online dapat memperhatikan hal sedetail mungkin.
 

IndonesiaPSSIPiala AFF 2016Joko DriyonoTimnas IndonesiaIn Depth SportsPiala AFFCritic SportKiostix

Berita Terkini