Teror Matador Ciptakan Sejarah di Eropa
Spanyol datang ke Euro 2012 dengan gelar ganda. Juara bertahan Euro serta kampiun baru Piala Dunia.
Tim yang diarsiteki Vicente Del Bosque ini menjelma menjadi sebuah tim yang solid. Spanyol mampu menguasai lini tengah dan mendominasi pertandingan.
Penguasaan bola penuh dengan umpan pendek nan cepat adalah senjata perusak bagi setiap lawan Spanyol. Kehadiran sejumlah generasi emas semisal Fernando Torres, Juan Mata, dan David Silva disokong pengalaman dari pesepakbola sekaliber Xavi Hernandez, Xabi Alonso, maupun Iker Cassilas membuat Spanyol digdaya dalam kurun 4 tahun terakhir di sepakbola.
Sementara Italia akhirnya mampu menunjukan performa terbaik di Euro 2012 selepas menjadi juara dunia 2006. Pertahanan grendel tradisional khas, adalah jurus pamungkas.
Armada Cesare Prandeli ini bahkan belum kebobolan hingga babak semifinal. Jelang Final sang arsitek sempat merasa pesimistis anak asuhnya mampu mengunci permainan cepat tim Matador.
"Spanyol maju sebagai favorit, mereka telah bermain selama ini dengan memenangkan banyak gelar," sebut Prandelli kepada The Sun.
Sebuah pertandingan klasik antara mantan juara dunia melawan juara dunia baru di level final sepakbola dunia. Duel di final Euro 2012 adalah momentum klimaks dari Teror Matador bagi para penjaga Cattenaccio.
1. Duel Lini Tengah Mewah
Sebuah final dengan sederet maestro pemain tengah terjadi di Euro 2012 ini. Spanyol dengan trio Xavi Hernandez, Xabi Alonso, dan Sergio Busquets merupakan jaminan lini tengah yang dominan.
Trio ini mampu menjadi penyuplai energi bagi daya dobrak permainan Spanyol. Permainan cepat tiki - taka bersumber dari aliran bola sempurna para maestro kelas dunia ini.
Tidak kalah silau, lini vital Gli Azzurri diisi oleh pemain jempolan. Veteran Piala Dunia 2006 Andrea Pirlo dan Danielle De Rossi menopang Ricardo Montolivo dan Claudio Marchisio. Kuartet Prandelli membangun serangan membentuk pola berlian.
Montolivo dan Marchisio bergantian berada di belakang dua penyerang, sementara Pirlo memainkan peran untuk mengatur kedalaman. Namun, strategi ini tidak tampak berjalan, dengan satu serangan kilat dari kubu lawan.
Andrea Pirlo dan Cesc Fabregas berduel menguasai lini tengah.
Namun trio gelandang Spanyol lebih bisa mempertunjukan sepakbola apik, dengan tiki - taka yang cerdik. Aliran bola dari Xavi, Iniesta, dan Fabregas diselesaikan sempurna oleh David Silva. Unggul satu gol membuat para Matador berusaha terus taklukan benteng tangguh sepakbola cattenaccio untuk dibobol.
Gol cepat para matador menghancurkan benteng tangguh Italia yang belum kebobolan di Euro 2012 sejak memulai laga. Pirlo dan berlian Italia tak sanggup membendung serangan sang juara dunia.
Sebelum menutup babak pertama, Matador kembali membawa prahara di lini belakang Italia. Passing cepat dan akurat fabregas diselesaikan sentuhan manis darah muda Jordi Alba.
Spanyol mendominasi babak pertama dengan kekuatan lini tengah lebih kilau dari skuad Italia.
2. Transisi Generasi
Pirlo dan De Rossi menaikan tensi di paruh kedua. Arus serangan Gli Azzurri di babak kedua lebih deras.
Tertinggal dua gol membuat Italia tampil lebih menekan. Namun keluarnya Montolivo di awal babak kedua membuat krativitas sedikit terbatas.
Thiago Motta masuk untuk menggantikan peran Montolivo. Akan tetapi Motta tidak terlalu terampil menyusun aliran serangan seperti sang rekan.
Italia masih buntu karena serangannya selalu buntu. Antonio Di Natale yang masuk menggantikan Antonio Cassano juga belum mampu menjebol gawang Spanyol.
Alih - alih memperkecil kedudukan Italia justru 'dihabisi' di akhir babak kedua. Dua gol Spanyol kembali bersarang ke gawang Italia.
Fernando Torres mampu menghentak dengan gol di menit ke 84 yang ia cetak. Umpan cerdik Xavi dimanfaatkan Torres dengan sebuah sontekan mematikan.
Gol ini menghancurkan semanta tanding Italia. Belum sempat bangkit dari keterkejutan empat menit kemudian Juan Mata membuat Buffon untuk kali keempat memungut bola dari dalam gawangnya.
Juan Mata belum satu menit masuk lapangan. Ia baru saja menggantikan Andres Iniesta yang ditarik keluar pada menit ke 87.
Mata mendapat umpan dari seniornya Fernando Torres yang sebenarnya bisa mengakhiri sendiri peluangnya. Namun, Torres seakan menyerahkan tampuk keteladanan bagi juniornya untuk siap mengambil beban.
Gol ini seakan menjadi penanda kelahiran Matador Muda. Juan Mata adalah generasi baru tiki - taka bersama Andres Iniesta, Cesc Fabregas, Pedro Rodriguez, David Silva, dan Jordi Alba.
3. Rekor Matador
Sisa laga berjalan sedanya, dengan waktu tambahan dua menit tersisa. Spanyol tidak sabar menantikan sejarah tercipta.
Menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar Eropa dan meraih tiga gelar bergengsi secara berurutan. Juara Euro 2008, Kampiun Piala Dunia 2010, dan kini gelar Euro 2012 telah berada di pelupuk mata.
Akhirnya tim asuhan Vicente Del Bosque keluar sebagai pemenang turnamen. Siap mengangkat piala dengan rekor tercipta.
Spanyol juga mampu mengawinkan dua gelar bergengsi, Piala Dunia dan Piala Eropa. Supremasi Matador terus menuai teror.
Para pemain Spanyol merayakan kemenangan di final Euro 2012.
Dominasi Spanyol di kancah sepakbola Eropa memasuki fase klimaks di Euro 2012. Saat para veteran tak perlu ragu meninggalkan tim nasional dengan para armada muda baru.
Spanyol mencatat kemenangan terbesar sdi final sepanjang gelaran Euro. Spanyol juga membukukan 19 kemenangan beruntun di laga resmi sejak helatan Piala Dunia 2010.