Liga Indonesia

Pemotongan Gaji Pemain Indonesia Dinilai Media Asing Terlalu Sadis

Kamis, 30 April 2020 14:47 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pandemi virus corona yang menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 membuat banyak klub mengalami krisis keuangan hingga harus memotong gaji pemain. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pandemi virus corona yang menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 membuat banyak klub mengalami krisis keuangan hingga harus memotong gaji pemain.

FOOTBALL265.COM - Pandemi virus corona yang menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 membuat banyak klub mengalami krisis keuangan hingga harus memotong gaji pemain.

Beberapa waktu lalu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengeluarkan surat keputusan yang isinya memperbolehkan seluruh klub Liga Indonesia memberikan gaji sebesar 25 persen ke pemain.

Tentu keputusan pemotongan gaji hingga 75 persen tersebut mendapatkan banyak pertentangan dari hampir seluruh pemain sepak bola profesional di Indonesia.

Bahkan pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, baru saja mengungkapkan di chanel youtubenya kalau Indonesia menjadi satu-satunya negara yang potong gaji pemain sampai 75 Persen.

"Indonesia satu-satunya negara yang melakukan pemotongan gaji sampai 75 persen," kata Robert.

"Jika kalian melihat ke negara lain, ada debat besar untuk hal tersebut. Tapi, di Indonesia hanya bisa menerima pemotongan gaji 75 persen. Tentunya itu potongan yang besar untuk beberapa pihak," ucapnya menambahkan.

Lantas pernyataan dari pelatih kepala Persib Bandung itu langsung mendapatkan sorotan serius media Malaysia, Vocketfc.

Dalam artikelnya, pemotongan gaji di Indonesia dinilai terlalu sadis. Vocketfc membandingkan pemotongan gaji di Thailand yang hanya sebesar 50 persen.

"Jika melihat negara-negara lainnya, memang tidak ada yang memotong gaji hingga 75 persen. Thailand misalnya, klub diizinkan memotong gaji, tetapi maksimal 50 persen," tulisnya.

Di Singapura, Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS) justru malah memberikan subsidi kepada setiap klub supaya para pemain tetap mendapatkan gaji yang semestinya.